Bahaya Penggunaan Pods dalam Jangka Panjang

Bahaya Penggunaan Pods dalam Jangka Panjang

oleh Dita Andini Yuniar


 Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas perangkat vape jenis pods meningkat pesat, terutama di kalangan anak muda. Pods dianggap lebih praktis, modern, dan memiliki aroma yang lebih menarik dibandingkan rokok konvensional. Namun, penggunaan pods dalam jangka panjang dapat membawa risiko kesehatan yang serius, baik bagi perokok maupun orang di sekitarnya.

Sumber: Pinterest

1. Kandungan Zat Berbahaya dalam Pods

Pods mengandung cairan nikotin yang biasanya dicampur dengan bahan kimia seperti propilen glikol, gliserin, dan perasa buatan.

Nikotin: Bersifat adiktif dan dapat merusak sistem saraf, terutama pada otak remaja yang masih berkembang. Penggunaan nikotin dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular, hipertensi, dan stroke.

Bahan kimia tambahan: Seperti formaldehida dan asetaldehida, yang dapat terbentuk saat cairan dipanaskan, berpotensi bersifat karsinogenik (pemicu kanker) pada Sistem Pernapasan

Paparan aerosol pods dalam waktu lama dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Menurut studi yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, partikel halus dari aerosol vape dapat menimbulkan kerusakan jaringan paru-paru, meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan bahkan penyakit paru-paru akut.

2. Ristan Kardiovaskular

Nikotin dalam pods meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Efek ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Penelitian di Journal of the American Heart Association menemukan bahwa penggunaan perangkat vape dapat memperburuk kesehatan pembuluh darah dalam jangka panjang.

3. Ketergantungan yang Lebih Tinggi

Pods dirancang untuk mempermudah pengguna mendapatkan dosis nikotin yang tinggi dalam waktu singkat. Ini meningkatkan risiko kecanduan yang lebih parah dibandingkan rokok tradisional. Generasi muda yang menggunakan pods sering kali mengembangkan kebiasaan merokok lebih cepat dan sulit menghentikan konsumsi nikotin.

4. Dampak pada Kesehatan

Studi menunjukkan bahwa konsumsi nikotin yang tinggi dari pods dapat memengaruhi suasana hati, menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Efek ini lebih signifikan pada remaja, yang otaknya masih berkembang.

 Kesimpulan

Penggunaan pods dalam jangka panjang membawa risiko kesehatan yang serius, termasuk kerusakan paru-paru, gangguan kardiovaskular, kecanduan nikotin yang lebih tinggi, serta dampak negatif pada kesehatan mental. Pods tidak dapat dianggap sebagai alternatif rokok yang aman karena kandungan nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya dapat menyebabkan penyakit kronis dan memperburuk kualitas hidup, terutama pada generasi muda. Kesadaran akan bahaya ini perlu ditingkatkan untuk mencegah dampak buruk yang lebih luas.


Referensi

National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (2018). Public Health Consequences of E-Cigarettes.

Rubinstein, M. L., et al. (2018). "Toxicant exposure from vaping a flavored e-liquid." Pediatrics.

Ghosh, A., et al. (2020). "E-cigarettes and health risks: A critical review." American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.

Kementerian Kesehatan RI (2020). Rokok Elektrik: Dampak dan Regulasi di Indonesia.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2019). "Bahaya Vape terhadap Kesehatan Paru-Paru."

Ikatan Dokter Indonesia (2021). Panduan Edukasi tentang Bahaya Rokok Elektrik.

St. Helen, G., et al. (2020). "Nicotine delivery and cardiovascular effects of vaping." Journal of the American Heart Association.

Levy, D. T., et al. (2019). "Trends in nicotine use among youth." Nicotine & Tobacco Research.

Yang, X., et al. (2021). "Effects of nicotine on adolescent brain development." Journal of Adolescent Health.


 

 



Komentar